Rabu, 04 Desember 2019

MAKALAH RUANG LINGKUP MANAJEMEN HUMAS PENDIDIKAN


MINCERIANTI
NUR AMALIA
ZULFIKA
ROSMINI
MIRNA 
MANAJEMEN PENDIDKAN ISLAM 5
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BONE


RUANG LINGKUP MANAJEMEN HUMAS PENDIDIKAN

BAB II
PEMBAHASAN
A.  RuangLingkup Hubungan Masyarakat Di Sekolah
Adapun ruang lingkup tugas humas dalam sebuah organisasi atau lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut:
1.      Membina Hubungan Keluar (Publik Eksternal) yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat) mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya. Hubungan Masyarakat Keluar (Humas Eksternal) turut menentukan keberhasilan kegiatan hubungan masyarakat suatu badan atau lembaga. Berdasarkan macam-macam khalayak ini dikenal sebagai:
a.       Press Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan pers umumnya dengan mass media seperti pers, radio, film dan televisi yang utama adalah pers.
b.      Government Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Lembaga atau instansi resmi yang berhubungan dengan kegiatan sekolah.
c.       Community Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan masyarakat setempat.
d.      Supplier Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan para levaransir (pemborong), kontraktor agar segala kebutuhan perusahaan dapat diterima secara teratur serta dengan harga dan syarat-syarat yang wajar.
e.       Customer Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan para langganan, sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa langgananlah yang sangat membutuhkan pendidikan, bukan sebaliknya.
2.      Membina hubungan ke dalam (publik internal) Menurut Ruslan yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Tujuan hubungan masyarakat ke dalam ialah pada hakikatnya untuk meningkatkan kegairahan bekerja para, guru, tenaga akademik, karyawan lembaga atau instansi yang bersangkutan. Sebagai garis besar dapat disimpulkan sebagai berikut, Internal public meliputi:
a.       Employee Relations, memelihara hubungan khusus antara manajemen dengan guru dalam kepegawaian secara formal. Misalnya mengenai penempatan, pemindahan, kenaikan pangkat, pemberhentian, pensiun dan sebagainya.
b.      Human Relations, memelihara hubungan khusus antara sesama warga dalam sekolah secara informal, sebagai manusia (secara manusiawi). Pergaulan antara manusia, bukan sebagai hubungan manusia secara formal.
c.       Labour Relations, memelihara hubungan antara kepala sekolah dengan komite serta turut menyelesaikan masalah-masalah yang timbul. Mengadakan tindakan-tindakan preventif mencegah kesulitan-kesulitan yang timbul, karenanya turut Manajemen Humas Sekolah melancarkan hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak.
d.      Stockholder Relations, Industrial Relations, sesuai dengan sifat dan kebutuhan sekolah yaitu mengadakan hubungan dengan para pemegang saham.[1]
Mari kita lihat berbagai kegiatan atau ruang lingkup humas satu per satu:
1.      Publisitas
Salah satu kegiatan yang sering dilakukan humas adalah publisitas, yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa.
2.      Pemasaran
Humas pada organisasi bertujuan untuk mencari keuntungan seperti perusahaan haruslah dapat bekerja secara efektif dan menjadi bagian dari tujuan perusahaan untuk memenangkan persaingan. Dalam praktiknya pekerjaan bagian pemasaran meliputi antara lain melakukan penelitian, mendesain produk, mengemas produk (packaging), menetukan harga (pricing), melakukan promosi dan distribusi produk.
3.      Publik affairs
Organisas atau perusahaan harus menjalin hubungan yang harmonis dengan pemerintah.
4.      Hubungan investor
Membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam masyarakat keuangan untuk memaksimalkan nila pasar.[2]

B.  Ruang Lingkup Hubungan Masyarakat Internal
Kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam sasarannya tidak lain adalah warga sekolah yang bersangkutan, yakni para guru, tenaga tata usaha dan seluruh siswa. Kegiatan internal dapat dibedakan atas kegiatan langsung (tatap muka) dan tidak langsung (melalui media tertentu). Kegiatan langsung ini dapat berupa antara lan:
1.      Rapat dewan guru
2.      Upacara sekolah
3.      Karyawisata/rekreasi bersama, atau
4.      Penjelasan lisan pada berbagai kesempatan yang ada misalnya pada pertemuan arisan, syawalan, dan sebagainya.
Sedangkan mengenai kegiatan yang tidak langsung dapat disebutkan antara lain:
1.      Penyampaian informasi melalui surat edaran
2.      Penggunaan papan pengumuman di sekolah
3.      Penyelenggaraan majalah dinding
4.      Menerbitkan buletin sekolah untuk dibagikan warganya
5.      Pemasangan iklan/pemberitahuan khusus melalui media massa pada kesempatan-kesempatan tertentu.
6.      Kegiatan tatap muka lain yang tidak bersifat rutin seperti pentas seni, acara tutup tahun, dan sebagainnya.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka kegiatan humas di sekolah baik yang bersifat eksternal maupun internal, kedua-duanya meminta perhatian istimewa dari kepala sekolah. Kegiatan humas demikian bisa berjalan baik apabila didukung oleh beberapa faktor yakni:
1.      Adanya program dan perencanaan yang sistematis
2.      Tersedia basis dokumentasi yang lengkap
3.      Tersedia tenaga terampil, alat sarana dan dana yang memadai
4.      Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan kehumasan ini.
Tanpa didukung faktor-faktor tersebut pastilah berbagai jenis kegiatan humas di sekolah tidak mungkin dapat dilaksanakan seluruhnya.[3]  
C.  Ruang Lingkup Hubungan Masyarakat Eksternal
Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada publik atau masyarakat di luar warga sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan yakni secara langsung (tatap muka) dan tidak langsung. Kegiatan eksternal tidak langsung adalah kegiatan berhubungan dengan masyarakat melalui perantara media tertentu. Kegiatan tatap muka misalnya; rapat bersama dengan pengurus BP3 (Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan) setempat, berkonsultasi dengan tokoh-tokoh masyarakat, melayani kunjungan tamu, dan sebagainya.
Sedangkan kegiatan eksternal melalui media dapat kami kemukakan secara lebih terperinci sebagai berikut:
1.      Informasi lewat TV.
Berhasil tidaknya menggunakan TV sebagai alat media publisitas sekolah, tergantung pada program yang telah disiapkan sebelumnya di dalam program itu disusun hal-hal atau pokok-pokok yang akan disajikan kepada penonton atau publiknya.
2.      Penyebaran informasi melalui radio
Radio merupakan media massa yang penting yang mampu menjangkau publik yang luas. Karena itu sekolah dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari radio ini untuk kepentingan publisitas.
3.      Penyebaran informasi melalui media cetak
Yang dimaksud media cetak adalah surat kabar, majalah, buletin, dan sebagainya. Kadang-kadang semua ini disebut pers dalam arti sempit.
4.      Pameran sekolah
Pameran sekolah dimaksud untuk menunjukkan hasil pekerjaan para siswa serta masyarakat pada umumnya.
5.      Berusaha sendiri penerbitan majalah atau buletin sekolah
Dengan maksud ditunjukkan kepada publik di luar sekolah. Majalah atau buletin ini dapat diisi berita-berita sekolah dan artikel-artikel karangan warga sekolah yang bersangkutan. [4]








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun ruang lingkup tugas humas dalam sebuah organisasi atau lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut:
1.      Membina Hubungan Keluar (Publik Eksternal)Berdasarkan macam-macam khalayak ini dikenal sebagai:
a.       Press Relations.
b.      Government Relations.
c.       Community Relations.
d.      Supplier Relations
e.       Customer Relations.
2.      Membina hubungan ke dalam (publik internal). Sebagai garis besar dapat disimpulkan sebagai berikut, Internal public meliputi:
a.       Employee Relations
b.      Human Relations
c.       Labour Relations
d.      Stockholder Relations.
B.     Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun penulisan makalah ini.


DAFTAR RUJUKAN
Morissan. Manajemen Public Relations. Cet. I; Jakarta: Kencana, 2008.
Player, Doc,  “Ruang Lingkup Manajemen Humas Pendidikan Peranan Kepemimpinan Sekolah”,  dalam  https://docplayer.info/37601777-Manajemen-humas-sekolah.html#show_full_text,  12 Oktober 2019.
Suryosubroto, B. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta, 2010.




[1] Doc Player,  “Ruang Lingkup Manajemen Humas Pendidikan Peranan Kepemimpinan Sekolah”,  dalam  https://docplayer.info/37601777-Manajemen-humas-sekolah.html#show_full_text,  12 Oktober 2019.
[2]  Morissan, Manajemen Public Relations (Cet. I; Jakarta: Kencana, 2008), h. 14-29.
[3] B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah (Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta, 2010 ), h. 167-169.
[4] B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah (Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta, 2010 ), h. 163-167.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resah dan Dilema

  Hai, untuk kali ini biarlah jari-jari sibuk mengetikkan namamu kukelabui dengan sebutan "Dia". Entah aku akan memulai dari mana ...