Sabtu, 05 Februari 2022

MAKALAH TOTAL QUALITY MANAGEMENT; Implementasi Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan

 

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU (TQM) DALAM PENDIDIKAN (TINJAUAN PRAKTIS)


Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah Jurusan  Manajemen Pendidikan Islam Kelompok 5 Semester 6

Oleh kelompok IV

MINCERIANTI

02173093

NUR AMALIA

02173106

 

 

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


2020


KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya. Tidak lupa shalawat serta salam kami limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Implementasi Manajemen Mutu Terpadu (TQM) dalam Pendidikan (tinjauan praktis)”

            Maksud dari penyusunan makalah  ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas kelompok  pada mata kuliah manajemen mutu terpadu. Selain dari pada itu, juga untuk menambah pengetahuan mengenai implementasi manajemen mutu terpadu (TQM) dalam pendidikan (tinjauan praktis).   Begitu banyak bantuan, dorongan serta semangat yang telah penulis terima selama ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus tulusnya kepada Bapak selaku dosen mata kuliah manajemen mutu terpadu yang telah mempercayakan serta memberikan tanggung jawab kepada penulis untuk mengerjakan dan mempertanggung jawabkan tugas ini.

          Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah  ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga belum mencapai kesempurnaan yang diharapkan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

 

                                                                Watampone, 10 Maret  2020

                                                                                                                        

                                                    

                                                                                                                     Kelompok  IV


 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                 ii

DAFTAR ISI                                                                                                 iii

BAB I: PENDAHULUAN                                                                          

A.    Latar Belakang                                                                             1

B.     Rumusan Masalah                                                                        2         

C.     Tujuan                                                                                          2

BAB II: PEMBAHASAN                                                                           

A.    Konsep Manajemen Mutu Terpadu (TQM)                                 3         

B.     Roda Implementasi Manajemen Mutu Terpadu (TQM)              3

C.     Implementasi Manajemen Mutu Terpadu  (TQM)

dalam Pendidikan (Tinjauan Praktis)                                          5

BAB III: PENUTUP                                                                       

A.    Kesimpulan                                                                                 9         

B.     Saran                                                                                           10       

DAFTAR RUJUKAN                                                                                  11       

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Konsep Manajemen Mutu Terpadu (TQM)

Konsep manajemen TQM lebih memusatkan perhatian kepada upaya pergerakan dan pemberdayaan sumber daya manusia (human resources empowering and motivating)

Kepuasan pelanggan merupakan fokus dari pelaksanaan TQM. Kepuasan pelanggan yang dinyatakan dalam TQM merupakan kepuasan pelanggan baik pelanggan internal maupun eksternal, sehingga penentuan visi dan tujuan harus selalu melibatkan pelanggan, sehingga sebuah organisasi yang hendak menerapkan TQM harus mendefinisikan terlebih dahulu siapa yang termasuk dalam pelanggannya yang kebutuhan dan harapannya harus selalu diidentifikasi.[1]

B.  Roda Implementasi Manajemen Mutu Terpada (TQM)

Roda implementasi MMT yang digambarkan dibawah ini merupakan proses yang dirancang untuk membantu mengimplementasikan mutu disekolah atau wilayah. Dengan mengikuti langkah-langkah yang digambarkan dalam lingkaran, anda dapat melakukan upaya perbaikan mutu untuk mendorong perubahan disekolah atau wilayah anda. Roda implementasi menunjukkan prosedur tahap demi tahap dalam mengimplementasikan mutu di setiap organisasi pendidikan. Empat langkah pertama terfokus pada pemenuhan permintaan kostumer dan meraih dukungan untuk melakukan perubahan di dalam sistem sekolah. Empat langkah berikutnya membawa anda pada fase seleksi, implementasi, dan penilaian mutu. Langkah-langkah tersebut memungkinkan anda menilai kerja anda sendiri dan mengembangkan standar mutu untuk sekolah atau wilayah anda. Sekolah-sekolah dapat mencapai empat langkah pertama namun gagal menyempurnakan siklus mutu. Masalah terbesar para peserta didik saat mengimplementasikan mutu tampaknya adalah mendapatkan dukungan kostumer internal dan eksternal untuk menjalankan proses yang mesti dijalani. Kegagalan pada sisi mata-rantai kostumer/pemasok ini melahirkan ketidakmampuan sekolah untuk secara tepat menentukan apa yang diharapkan mereka.[2]

C.  Implementasi Manajemen Mutu Terpadu  (TQM) dalam Pendidikan (Tinjauan Praktis)

Insitusi yang efektif memerlukan strategi yang kuat dan maksud tertentu untuk menghadapi suasana kompetitif dan orientasi di masa depan. Untuk menjadi efektif di dalam masa sekarang, intitusi memerlukan proses pengembangan strategi kualitas, antara lain;

1.      Misi yang jelas dan tertentu,

2.      Menfokuskan kustomer secara jelas,

3.      Strategi untuk pencapaian misi,

4.      Pelibatan semua kustomer, baik internal maupun eksternal, di dalam pengembangan strategi.

5.      Penguatan staff dengan menggerakkan penghalang dan bantuan untuk membuat konstribusi maksimal terhadap institusi melalui pengembangan kelompok kerja yang efektif,

6.      Penilaian dan evaluasi ke-efektifan insitusi menghadapi tujuan yang diharapkan oleh kustomer.

Untuk memulai mengimplementasikan manajemen kualitas total adalah sebuah tugas yang sulit. Terdapat sejumlah langkah yang simple dan penting untuk mengimplementasikan TQM dalam pendidikan, yaitu sebagai berikut:

1.      Kepemimpinan dan komitmen terhadap kualitas harus datang dari atas “Hukum besi” dari kualitas. Semua model kualitas menekankan bahwa tanpa dorongan dari manajer senior inisiatif kualitas tidak akan berlangsung lama. Pendidikan tidak terkecuali belaku juga hukum besi. Pimpinan sekolah harus menunjukkan komitmen yang kuat dan terus-menerus dan memimpin jalan sambil mendorong kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan supervisor lain untuk melakukan usaha secara serius.

2.      Menyenangkan customer. Ini dicapai dengan kerja keras secara kontinyu untuk memenuhi kebutuhan dan harapan kustomer. Kebutuhan kustomer diditentukan oleh pencarian secara reguler pandangan mereka. Terdapat bermacam-macam metode dari pekerjaan ini, seperti – memfokuskan kelompok, kuesioner, kelompok penasehat, hari yang terbuka dan percakapan informal dengan orang-orang.

3.      Menunjuk fasilitator berkualitas. Pengabaian terhadap posisi aktual dari seseorang di dalam hirarkhi adalah penting bahwa fasilitator yang ditunjuk harus melaporkan secara langsung kepada kepala sekolah. Ini adalah pertangung jawaban dari fasilitator untuk mempublikasikan program dan mengarahkan kelompok pengarah yang berkualitas di dalam pengembangan program yang berkualitas.

4.      Membentuk kelompok pengarah yang berkualitas. Kelompok ini harus mewakili kepentingan dan harus memiliki perwakilan dari tim nanajer senior. Peranannya adalah untuk mendorong dan membantu proses perbaikan kualitas. Baik sebagai pusat gagasan ataupun inisiator proyek.

5.      Mengangkat koordinator yang berkualitas, Ini berguna di dalam banyak inisiatif untuk memiliki orang-orang yang punya waktu untuk melatih dan penasehat orang lain.

6.      Mengadakan seminar manajemen senior. Untuk mengevaluasi perkembangan. Tim manajemen senior tidak akan komit terhadap proses kalau mereka mengatakan dengan baik tentang filsafat dan metode. Ini penting untuk membangun tim manajemen senior yang sehat dan terintegrasi secara baik.

7.      Menganalisa dan mendiagnosis situasi terkini. Ini penting dan tidak harus disepelekan karena memberikan arah dari proses secara keseluruhan. Semua institusi perlu menjadi jelas kemana mereka akan berjalan.

8.      Menggunakan model di tempat lain yang telah berkembang. Ini dapat diadaptasi dari pekerjaan dari seorang “guru” berkualitas, model pendidikan secara khusus, atau satu perusahaan lokal yang bisa diadaptasi.

9.      Memulai training staf tentang kualitas. Pengembangan staf dapat dilihat sebagai jalan penting untuk membangun kesadaran dan pengetahuan yang berkualitas. Hal ini dapat menjadi kunci agen perubahan strategis untuk pengembangan budaya berkualitas. Ini juga penting di dalam tahap awal implementasi bahwa setiap orang di latih di dalam dasar-dasar TQM. Staf perlu pengetahuan banyak mengenai alat-alat kunci termasuk pembentukan teamwork, metode evaluasi, problem solving dan eknik pemecahan masalah. Menurut Tom Peter, di dalam Thriving on Chaos, menyatakan bahwa manajemen di masa depan akan mengalir melalui penguatan visi dan nilai-nilai yang saling bertemu. Karena itu, training adalah kesempatan besar untuk menanamkan dan menegaskan nilai-nilai organisasi.

10.  Mengkomunikasikan pesan-pesan kualitas, Strategi, relevansi dan kegunaan dari TQM perlu terkomunikasikan secara efektif. Terdapat banyak sekali kesalahpahaman seputar tujuan dari kualitas. Sifat alamiah jangka panjang dari program perlu dibuat jelas. Pengembangan staf, training dan pembangunan tim adalah beberapa dari jalan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

11.  Menerapkan peralatan dan teknik berkualitas melalui pengembangan kelompok kerja secara efektif. Pendekatan ini memfokuskan pada upaya mendapatkan sesuatu yang dilakukan untuk mencapai kesuksesan sejak awal. Ini memfokuskan pada sesuatu bahwa institusi mengetahui harus melakukan perbaikan, dan menyeleksi alat-alat yang benar untuk mengontrolnya.

12.  Mengevaluasi program secara regular, program TQM yang keluar rel. Pandangan dan evaluasi regular perlu menjadi bagian integral dari program. Kelompok pengarah harus menangani pandangan per semester dan tim manajemen senior harus mempertimbangkan laporan mereka dan melakukan monitoring.[3]

 


 

BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Konsep manajemen TQM lebih memusatkan perhatian kepada upaya pergerakan dan pemberdayaan sumber daya manusia ( human resources empowering and motivating)

Roda implementasi menunjukkan prosedur tahap demi tahap dalam mengimplementasikan mutu di setiap organisasi pendidikan. Empat langkah pertama terfokus pada pemenuhan permintaan kostumer dan meraih dukungan untuk melakukan perubahan di dalam sistem sekolah. Empat langkah berikutnya membawa anda pada fase seleksi, implementasi, dan penilaian mutu. Langkah-langkah tersebut memungkinkan anda menilai kerja anda sendiri dan mengembangkan standar mutu untuk sekolah atau wilayah anda. Sekolah-sekolah dapat mencapai empat langkah pertama namun gagal menyempurnakan siklus mutu.

Terdapat sejumlah langkah yang simple dan penting untuk mengimplementasikan TQM dalam pendidikan, yaitu sebagai berikut:

1.      Kepemimpinan dan komitmen terhadap kualitas harus datang dari atas “Hukum besi” dari kualitas.

2.      Menyenangkan customer.

3.      Menunjuk fasilitator berkualitas.

4.      Membentuk kelompok pengarah yang berkualitas.

5.      Mengangkat koordinator yang berkualitas.

6.      Mengadakan seminar manajemen senior.

7.      Menganalisa dan mendiagnosis situasi terkini.

8.      Menggunakan model di tempat lain yang telah berkembang.

9.      Memulai training staf tentang kualitas.

10.  Mengkomunikasikan pesan-pesan kualitas, Strategi, relevansi dan kegunaan dari TQM perlu terkomunikasikan secara efektif.

11.  Menerapkan peralatan dan teknik berkualitas melalui pengembangan kelompok kerja secara efektif.

12.  Mengevaluasi program secara regular, program TQM yang keluar rel.

B.  Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun penulisan makalah ini.

 

 

 

 

 

 


 

DAFTAR RUJUKAN

Arcaro, S Jerome. Pendidikan BerbasisMutu:Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata Langkah Penerapan. Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Normawati. “Implementasi Total Quality Management dalam Pendidikan”, dalam  https://konselorbalanganorma.wordpress.com/2014/03/29/implementasi-total-qualitymanagement-dalam-pendidikan/. 10 Maret 2020.



[1]Normawati, “Implementasi Total Quality Management dalam Pendidikan”, dalam  https://konselorbalanganorma.wordpress.com/2014/03/29/implementasi-total-qualitymanagement-dalam-pendidikan/, 10 Maret 2020.

[2]Jerome S. Arcaro, Pendidikan BerbasisMutu:Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata Langkah Penerapan (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h. 97.

[3]Normawati, “Implementasi Total Quality Management dalam Pendidikan”, dalam  https://konselorbalanganorma.wordpress.com/2014/03/29/implementasi-total-qualitymanagement-dalam-pendidikan/, 10 Maret 2020.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resah dan Dilema

  Hai, untuk kali ini biarlah jari-jari sibuk mengetikkan namamu kukelabui dengan sebutan "Dia". Entah aku akan memulai dari mana ...