IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU (TQM) DALAM PENDIDIKAN (TINJAUAN PRAKTIS)
Makalah ini Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Kelompok 5 Semester
6
Oleh kelompok
IV
MINCERIANTI
02173093
NUR AMALIA
02173106
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE
2020
KATA
PENGANTAR
Puji
Syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa memberikan
taufik dan hidayah-Nya. Tidak lupa shalawat serta salam kami limpahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul ”Implementasi Manajemen Mutu Terpadu (TQM)
dalam Pendidikan (tinjauan praktis)”
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah manajemen mutu terpadu.
Selain dari pada itu, juga untuk menambah pengetahuan mengenai implementasi
manajemen mutu terpadu (TQM) dalam
pendidikan (tinjauan praktis). Begitu banyak bantuan, dorongan
serta semangat yang telah penulis terima selama ini. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus tulusnya
kepada Bapak selaku dosen mata kuliah manajemen mutu terpadu yang telah
mempercayakan serta memberikan tanggung jawab kepada penulis untuk mengerjakan
dan mempertanggung jawabkan tugas ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, sehingga belum mencapai kesempurnaan yang diharapkan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Watampone, 10 Maret 2020
Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I: PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang 1
B.
Rumusan Masalah 2
C.
Tujuan 2
BAB II: PEMBAHASAN
A.
Konsep Manajemen Mutu Terpadu (TQM) 3
B. Roda
Implementasi Manajemen Mutu Terpadu (TQM) 3
C. Implementasi
Manajemen Mutu Terpadu (TQM)
dalam Pendidikan (Tinjauan Praktis) 5
BAB III:
PENUTUP
A.
Kesimpulan 9
B.
Saran 10
DAFTAR RUJUKAN 11
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep
Manajemen Mutu Terpadu (TQM)
Konsep manajemen
TQM lebih memusatkan perhatian kepada upaya pergerakan dan pemberdayaan sumber
daya manusia (human resources empowering
and motivating)
Kepuasan
pelanggan merupakan fokus dari pelaksanaan TQM. Kepuasan pelanggan yang
dinyatakan dalam TQM merupakan kepuasan pelanggan baik pelanggan internal
maupun eksternal, sehingga penentuan visi dan tujuan harus selalu melibatkan
pelanggan, sehingga sebuah organisasi yang hendak menerapkan TQM harus
mendefinisikan terlebih dahulu siapa yang termasuk dalam pelanggannya yang
kebutuhan dan harapannya harus selalu diidentifikasi.
B.
Roda Implementasi Manajemen Mutu Terpada (TQM)
Roda implementasi
MMT yang digambarkan dibawah ini merupakan proses yang dirancang untuk membantu
mengimplementasikan mutu disekolah atau wilayah. Dengan mengikuti
langkah-langkah yang digambarkan dalam lingkaran, anda dapat melakukan upaya
perbaikan mutu untuk mendorong perubahan disekolah atau wilayah anda. Roda
implementasi menunjukkan prosedur tahap demi tahap dalam mengimplementasikan
mutu di setiap organisasi pendidikan. Empat langkah pertama terfokus pada
pemenuhan permintaan kostumer dan meraih dukungan untuk melakukan perubahan di
dalam sistem sekolah. Empat langkah berikutnya membawa anda pada fase seleksi,
implementasi, dan penilaian mutu. Langkah-langkah tersebut memungkinkan anda
menilai kerja anda sendiri dan mengembangkan standar mutu untuk sekolah atau
wilayah anda. Sekolah-sekolah dapat mencapai empat langkah pertama namun gagal
menyempurnakan siklus mutu. Masalah terbesar para peserta didik saat
mengimplementasikan mutu tampaknya adalah mendapatkan dukungan kostumer
internal dan eksternal untuk menjalankan proses yang mesti dijalani. Kegagalan
pada sisi mata-rantai kostumer/pemasok ini melahirkan ketidakmampuan sekolah
untuk secara tepat menentukan apa yang diharapkan mereka.
C. Implementasi
Manajemen Mutu Terpadu (TQM) dalam
Pendidikan (Tinjauan Praktis)
Insitusi yang
efektif memerlukan strategi yang kuat dan maksud tertentu untuk menghadapi
suasana kompetitif dan orientasi di masa depan. Untuk menjadi efektif di dalam
masa sekarang, intitusi memerlukan proses pengembangan strategi kualitas,
antara lain;
1.
Misi yang jelas dan tertentu,
2.
Menfokuskan kustomer secara
jelas,
3.
Strategi untuk pencapaian misi,
4.
Pelibatan semua kustomer, baik
internal maupun eksternal, di dalam pengembangan strategi.
5.
Penguatan staff dengan
menggerakkan penghalang dan bantuan untuk membuat konstribusi maksimal terhadap
institusi melalui pengembangan kelompok kerja yang efektif,
6.
Penilaian dan evaluasi
ke-efektifan insitusi menghadapi tujuan yang diharapkan oleh kustomer.
Untuk
memulai mengimplementasikan manajemen kualitas total adalah sebuah tugas yang
sulit. Terdapat sejumlah langkah yang simple dan penting untuk
mengimplementasikan TQM dalam pendidikan, yaitu sebagai berikut:
1.
Kepemimpinan dan komitmen
terhadap kualitas harus datang dari atas “Hukum besi” dari kualitas. Semua
model kualitas menekankan bahwa tanpa dorongan dari manajer senior inisiatif
kualitas tidak akan berlangsung lama. Pendidikan tidak terkecuali belaku juga
hukum besi. Pimpinan sekolah harus menunjukkan komitmen yang kuat dan
terus-menerus dan memimpin jalan sambil mendorong kepala sekolah, wakil kepala
sekolah dan supervisor lain untuk melakukan usaha secara serius.
2.
Menyenangkan customer. Ini
dicapai dengan kerja keras secara kontinyu untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
kustomer. Kebutuhan kustomer diditentukan oleh pencarian secara reguler
pandangan mereka. Terdapat bermacam-macam metode dari pekerjaan ini, seperti –
memfokuskan kelompok, kuesioner, kelompok penasehat, hari yang terbuka dan
percakapan informal dengan orang-orang.
3.
Menunjuk fasilitator berkualitas.
Pengabaian terhadap posisi aktual dari seseorang di dalam hirarkhi adalah
penting bahwa fasilitator yang ditunjuk harus melaporkan secara langsung kepada
kepala sekolah. Ini adalah pertangung jawaban dari fasilitator untuk
mempublikasikan program dan mengarahkan kelompok pengarah yang berkualitas di
dalam pengembangan program yang berkualitas.
4.
Membentuk kelompok pengarah yang
berkualitas. Kelompok ini harus mewakili kepentingan dan harus memiliki
perwakilan dari tim nanajer senior. Peranannya adalah untuk mendorong dan
membantu proses perbaikan kualitas. Baik sebagai pusat gagasan ataupun
inisiator proyek.
5.
Mengangkat koordinator yang
berkualitas, Ini berguna di dalam banyak inisiatif untuk memiliki orang-orang
yang punya waktu untuk melatih dan penasehat orang lain.
6.
Mengadakan seminar manajemen
senior. Untuk mengevaluasi perkembangan. Tim manajemen senior tidak akan komit
terhadap proses kalau mereka mengatakan dengan baik tentang filsafat dan
metode. Ini penting untuk membangun tim manajemen senior yang sehat dan
terintegrasi secara baik.
7.
Menganalisa dan mendiagnosis
situasi terkini. Ini penting dan tidak harus disepelekan karena memberikan arah
dari proses secara keseluruhan. Semua institusi perlu menjadi jelas kemana
mereka akan berjalan.
8.
Menggunakan model di tempat lain
yang telah berkembang. Ini dapat diadaptasi dari pekerjaan dari seorang “guru”
berkualitas, model pendidikan secara khusus, atau satu perusahaan lokal yang
bisa diadaptasi.
9.
Memulai training staf tentang
kualitas. Pengembangan staf dapat dilihat sebagai jalan penting untuk membangun
kesadaran dan pengetahuan yang berkualitas. Hal ini dapat menjadi kunci agen
perubahan strategis untuk pengembangan budaya berkualitas. Ini juga penting di
dalam tahap awal implementasi bahwa setiap orang di latih di dalam dasar-dasar
TQM. Staf perlu pengetahuan banyak mengenai alat-alat kunci termasuk
pembentukan teamwork, metode evaluasi, problem solving dan eknik pemecahan
masalah. Menurut Tom Peter, di dalam Thriving on Chaos, menyatakan bahwa manajemen
di masa depan akan mengalir melalui penguatan visi dan nilai-nilai yang saling
bertemu. Karena itu, training adalah kesempatan besar untuk menanamkan dan
menegaskan nilai-nilai organisasi.
10.
Mengkomunikasikan pesan-pesan
kualitas, Strategi, relevansi dan kegunaan dari TQM perlu terkomunikasikan
secara efektif. Terdapat banyak sekali kesalahpahaman seputar tujuan dari
kualitas. Sifat alamiah jangka panjang dari program perlu dibuat jelas.
Pengembangan staf, training dan pembangunan tim adalah beberapa dari jalan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
11.
Menerapkan peralatan dan teknik
berkualitas melalui pengembangan kelompok kerja secara efektif. Pendekatan ini
memfokuskan pada upaya mendapatkan sesuatu yang dilakukan untuk mencapai
kesuksesan sejak awal. Ini memfokuskan pada sesuatu bahwa institusi mengetahui
harus melakukan perbaikan, dan menyeleksi alat-alat yang benar untuk
mengontrolnya.
12.
Mengevaluasi program secara
regular, program TQM yang keluar rel. Pandangan dan evaluasi regular perlu
menjadi bagian integral dari program. Kelompok pengarah harus menangani
pandangan per semester dan tim manajemen senior harus mempertimbangkan laporan
mereka dan melakukan monitoring.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Konsep manajemen
TQM lebih memusatkan perhatian kepada upaya pergerakan dan pemberdayaan sumber
daya manusia ( human resources empowering and motivating)
Roda implementasi menunjukkan
prosedur tahap demi tahap dalam mengimplementasikan mutu di setiap organisasi
pendidikan. Empat langkah pertama terfokus pada pemenuhan permintaan kostumer
dan meraih dukungan untuk melakukan perubahan di dalam sistem sekolah. Empat
langkah berikutnya membawa anda pada fase seleksi, implementasi, dan penilaian
mutu. Langkah-langkah tersebut memungkinkan anda menilai kerja anda sendiri dan
mengembangkan standar mutu untuk sekolah atau wilayah anda. Sekolah-sekolah
dapat mencapai empat langkah pertama namun gagal menyempurnakan siklus mutu.
Terdapat
sejumlah langkah yang simple dan penting untuk mengimplementasikan TQM dalam
pendidikan, yaitu sebagai berikut:
1.
Kepemimpinan dan komitmen
terhadap kualitas harus datang dari atas “Hukum besi” dari kualitas.
2.
Menyenangkan customer.
3.
Menunjuk fasilitator berkualitas.
4.
Membentuk kelompok pengarah yang
berkualitas.
5.
Mengangkat koordinator yang
berkualitas.
6.
Mengadakan seminar manajemen senior.
7.
Menganalisa dan mendiagnosis
situasi terkini.
8.
Menggunakan model di tempat lain
yang telah berkembang.
9.
Memulai training staf tentang
kualitas.
10.
Mengkomunikasikan pesan-pesan
kualitas, Strategi, relevansi dan kegunaan dari TQM perlu terkomunikasikan
secara efektif.
11.
Menerapkan peralatan dan teknik
berkualitas melalui pengembangan kelompok kerja secara efektif.
12.
Mengevaluasi program secara
regular, program TQM yang keluar rel.
B.
Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyadari masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak terdapat
kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat
membangun penulisan makalah ini.
DAFTAR RUJUKAN
Arcaro, S
Jerome. Pendidikan
BerbasisMutu:Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata Langkah Penerapan. Cet. I;
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.