KONSEP DAN PRINSIP BUDGETING LEMBAGA PENDIDIKAN

Makalah ini Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Keuangan pada Jurusan Tarbiyah Prodi Manajemen
Pendidikan Islam Kelompok 5 Semester 3
Oleh kelompok
5
MINCERIANTI
02173093
MIRNA
02173104
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BONE
2019
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang........................................................................ 1
B.
Rumusan masalah................................................................... 2
C.
Tujuan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
penganggaran di lembaga pendidikan.................. 3
B.
Bentuk-bentuk
penyusunan anggaran di lembaga pendidikan 4
C.
Hubungan
budget dengan manajemen................................... 5
D.
Prinsip-prinsip
dalam penyusunan anggaran........................... 6
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
............................................................................ 8
DAFTAR RUJUKAN 9
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa memberikan
taufik dan hidayah-Nya. Tidak lupa shalawat serta salam kami limpahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul ”Konsep Dan Prinsip Budgeting Lembaga Pendidikan”
Maksud
dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah manajemen keuangan.Selain dari pada itu, juga
untuk menambah pengetahuan mengenai konsep dan prinsip budgeting lembaga
pendidikan.
Begitu banyak bantuan, dorongan serta semangat yang telah kami terima selama
ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih
yang setulus tulusnya kepada Bapak selaku dosen mata kuliah manajemen keuangan yang telah mempercayakan
serta memberikan tanggung jawab kepada kami untuk mengerjakan dan
mempertanggung jawabkan tugas ini.
Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, sehingga belum mencapai kesempurnaan yang diharapkan, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir
kata kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Watampone, 1 April 2019
Kelompok V
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keuangan dan
pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang
efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut akan lebih nyata
setelah terealisasi dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah yang menuntut
kemampuan sekolah untuk merencakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mempertanggung jawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat
dan pemerintah.
Peningkatan
kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan karena tidak hanya berkaitan
dengan permasalahan teknis, akan tetapi mencakup berbagai persoalan yang sangat
rumit dan kompleks, seperti perencanaa, pendanaan, efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan sistem pendidikan, dan peningkatan kualitas pendidikan juga
menuntut manajemen yang baik dan profesional.
Untuk
mewujudkan pendidikan yang berkualitas perlu adanya pengelolaan secara
menyeluruh dan profesional terhadap sumber daya yang ada dalam lembaga
pendidikan. Salah satu sumber yang perlu dikelola dengan baik dalam lembaga
pendidikan adalah masalah keuangan.
Dalam
penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang
sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian
manajemen pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah
merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar
mengajar. Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan
biaya. Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola dengan
sebaik-baiknya supaya dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara tepat
sasaran dan optimal untuk menunjang tujuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai
berikut:
1.
Jelaskan
pengertian penganggaran di lembaga pendidikan!
2.
Bagaimana
bentuk-bentuk penyusunan anggaran di lembaga pendidikan?
3.
Apa hubungan
budget dengan manajemen?
4.
Apa prinsip-prinsip
dalam menyusun anggaran?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.
Mengetahui pengertian penganggaran di lembaga pendidikan
2.
Mengetahui dan memahami bentuk-bentuk penyusunan anggaran di lembaga
pendidikan.
3.
Memahami hubungan budget dengan manajemen
4.
Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip dalam penyusunan anggaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penganggaran Di Lembaga Pendidikan.
Untuk mencapai sasaran berbagai
kegiatan di bidang pendidikan baik yang diselenggarakan di sekolah maupun luar
sekolah sangat tergantung kepada pembiayaan guna membiayai berbagai kegiatan
tersebut.[1]
Menurut Nanang Fattah (2000:47)
penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran. Sedangkan
anggaran merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif
dengan bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan disuatu lembaga pendidikan dalam kurun waktu tertentu.
Sedangkan menurut Djamaluddin
(1977:11) anggaran adalah sejenis rencana yang menggambarkan rangkaian tindakan
atau kegiatan dalam bentuk angka-angka dari segi uang untuk jangka waktu
tertentu.
Dari pengertian diatas, tampak bahwa
penganggaran dan anggaran tidak semata-mata berkaitan dengan uang, namun juga
memberi gambaran tentang program kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam
anggaran kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan disertai dengan besarnya
biaya atau dana yang akan digunakan, sehingga terdapat dua hal yang perlu
mendapatkan perhatian besar yaitu besarnya dana untuk membiayai kegiatan yang
akan dilaksanakan serta kegiatan yang akan dilaksanakan.[2]
Dapat disimpulkan bahwa anggaran pendidikan adalah rencana keuangan yang
akan digunakan untuk suatu kegiatan yang telah disusun untuk jangka waktu
tertentu.
B.
Bentuk-bentuk Penyusunan Anggaran di Lembaga Pendidikan.
Anggaran
mempunyai fungsi manajemen, baik dalam perencanaan maupun pengawasan.
Bentuk-bentuk anggaran sangat menentukan karena tidak semua anggaran dirancang
untuk melakukan fungsi manajemen. Di bawah ini akan disajikan bentuk-bentuk
desain anggaran pendidikan.
1. Anggaran Butir Per Butir
Anggaran
butir per butir merupakan bentuk anggaran yang paling simpel dan banyak
digunakan. Dalam bentuk ini, setiap pengeluaran dikelompokkan berdasarkan
kategori-kategori. Misalnya, gaji, upah, honor menjadi satu kategori atau satu
nomor dan pelengkapan, sarana, material dengan nomor yang selanjutnya.
2. Anggaran Program
Bentuk ini
dirancang untuk mengidentifikasi biaya setiap program. Pada anggaran biaya per
butir dihitung berdasarkan jenis nomor yang akan dibeli, sedangkan pada
anggaran program biaya dihitung berdasarkan jenis programnya. Misalnya, jika
dalam anggaran butir per butir disebut gaji guru (nomor 1), sedangkan dalam
anggaran laporan disebut gaji untuk perencanaan pengajaran IPA hanyalah salah
satu komponen, dan komponen lain yang termasuk program percobaan termasuk
alat-alat IPA, bahan-bahan percobaan kimia dan sebagainya menjadi satu paket.
3. Anggaran Berdasarkan Hasil
Sesuai
dengan namanya bentuk anggaran ini menekankan pada hasil bukan pada
keterperincian dari suatu alokasi anggaran. Pekerjaan akhir dalam suatu program
terpecah dalam bentuk beban kerja dan unit hasil yang dapat diukur. Hasil
pengukurannya digunakan dipergunakan untuk menghitung masukan dana dan tenaga
yang dipergunakan untuk mencapai suatu program.
4. Sistem Perencanaan Penyusunan
Program Dan Penganggaran
Sistem ini
merupakan kerangka kerja dalam perencanaan dengan mengorganisasikan informasi
dan menganalisisnya secara sistematis. Dalam sistem ini, tiap-tiap tujuan suatu
program dinyatakan dengan jelas, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam proses ini data tentang biaya, keuntungan, kelayakan suatu program
disajikan secara lengkap sehingga pengambilan keputusan dapat menentukan pilihan
program yang dianggap paling menguntungkan. [3]
C.
Hubungan Budget dengan Manajemen
Manajemen diartikan sebagai suatu
ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan
(planning), mengadakan pengorganisasian (organizing), mengadakan pengarahan dan
pembimbingan (directing), mengadakan pengkoordinasian (coordinating) serta
mengadakan pengawasan (controling) terhadap orang-orang dan barang-barang,
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Jika fungsi anggaran
dibandingkan dengan fungsi-fungsi manajemen tersebut, nampaklah bahwa anggaran
mempunyai kaitan yang sangat erat dengan manajemen. Dengan demikian, anggaran
adalah alat manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya.
Hubungan yang lain antara anggaran
dengan manajemen adalah dalam membantu manajemen dalam mengelola perusahaan.
Manajemen harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan
perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan
dijual, memilih atau menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga, metoda
metoda produksi, metoda-metoda distribusi, termin penjualan. Dalam kaitan dan
hubungan antara anggaran dan management yang sangat erat dalam hal penyusunan
perencanaan.
Dalam hal ini anggaran bermanfaat
untuk membantu manajemen meneliti, mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kala
lain, sebelum merencanakan kegiatan manajer mengadakan penelitian dan
pengamatan-pengamatan terlebih dahulu. Membuat rencana akan menguntungkan semua
kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan
finansial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian,
pengiklanan, penjualan, pengembangan produk dan lain sebagainya.[4]
D. Prinsip-prinsip dalam Penyusunan
Anggaran.
Anggaran
harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip yang ada. Diantara prinsip-prinsip
tersebut
1. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang
jelas dalam sistem manajemen dan organisasi
2. Adanya sistem akutansi yang memadai dalam melaksanakan
anggaran.
3. Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja
organisasi
4. Adanya dukungan dan pelaksana mulai dari tingkat atas
sampai yang paling bawah.
Persoalan
penting dalam penyusunan anggaran adalah bagaimana memanfaatkan dana secara
efektif dan efisien, mengalokasikan dana secara tepat sesuai dengan skala
prioritas. Itu sebabnya dalam prosedur peyusunan anggaran memerlukan
tahapan-tahapan yang sistematik. Tahapan penyusunan anggaran adalah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
selama periode anggaran
2. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam
uang, jasa dan barang
3. Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab
anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan finansial
4. Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang
telah disetujui dan dipergunakan oleh instansi tertentu
5. Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan
dari pihak yang berwenang
6. Melakukan revisi usulan anggaran
7. Persetujuan revisi usulan anggaran
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Anggaran pendidikan adalah rencana keuangan yang akan
digunakan untuk suatu kegiatan yang telah disusun untuk jangka waktu tertentu.
Di bawah ini
akan disajikan bentuk-bentuk desain anggaran pendidikan.
1. Anggaran Butir Per Butir
2. Anggaran Program
3. Anggaran Berdasarkan Hasil
4. Sistem Perencanaan Penyusunan
Program Dan Penganggaran
Hubungan yang lain antara anggaran
dengan manajemen adalah dalam membantu manajemen dalam mengelola perusahaan.
Manajemen harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan
perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan
dijual, memilih atau menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga,
metode-metode produksi, metoda-metoda distribusi, termin penjualan.
Anggaran
harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip yang ada. Diantara prinsip-prinsip
tersebut:
1. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang
jelas dalam sistem manajemen dan organisasi
2. Adanya sistem akutansi yang memadai dalam melaksanakan
anggaran.
3. Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja
organisasi
4. Adanya dukungan dan pelaksana mulai dari tingkat atas
sampai yang paling bawah.
DAFTAR RUJUKAN
Matin, Manajemen Pembiayaan
Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya. t.c;
Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 2014.
Suharsaputra, Uhar, Administrasi Pendidikan. t.c; Bandung: PT. Refika Aditama,
2010.
Nanang
Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan,
Cet. IV; Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 2006.
http://zakia43.blogspot.com/2016/12/ruang-lingkup-anggaran-pengertian.html
[1] Matin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2014), h. 25.
[3] Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan,
(Cet. IV; Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 53-54.
[4]
http://zakia43.blogspot.com/2016/12/ruang-lingkup-anggaran-pengertian.html