Sabtu, 06 April 2019

makalah manajemen keuangan: konsep dan prinsip budgeting lembaga pendidikan



KONSEP DAN PRINSIP BUDGETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Keuangan  pada Jurusan Tarbiyah Prodi Manajemen Pendidikan Islam Kelompok 5 Semester 3
Oleh kelompok 5
MINCERIANTI
02173093
MIRNA
02173104
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BONE
2019

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.....................................................................           ii
DAFTAR ISI....................................................................................           iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang........................................................................           1
B.     Rumusan masalah...................................................................           2
C.     Tujuan.....................................................................................           2
BAB II  PEMBAHASAN
A.    Pengertian penganggaran di lembaga pendidikan..................           3
B.     Bentuk-bentuk penyusunan anggaran di lembaga pendidikan         4
C.     Hubungan budget dengan manajemen...................................           5
D.    Prinsip-prinsip dalam penyusunan anggaran...........................           6
BAB  III PENUTUP                                                                                                                                                                    
A.    Kesimpulan ............................................................................           8
DAFTAR RUJUKAN                                                                                9





KATA PENGANTAR
         
Puji Syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya. Tidak lupa shalawat serta salam kami limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Konsep Dan Prinsip Budgeting Lembaga Pendidikan”
  Maksud dari penyusunan makalah  ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas kelompok  pada mata kuliah manajemen keuangan.Selain dari pada itu, juga untuk menambah pengetahuan mengenai konsep dan prinsip budgeting lembaga pendidikan.
             Begitu banyak bantuan, dorongan serta semangat yang telah kami terima selama ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang setulus tulusnya kepada Bapak selaku dosen mata kuliah  manajemen keuangan yang telah mempercayakan serta memberikan tanggung jawab kepada kami untuk mengerjakan dan mempertanggung jawabkan tugas ini.
          Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah  ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga belum mencapai kesempurnaan yang diharapkan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

                                                                Watampone, 1 April  2019
                                                                                                                        
                                                    
                                                                                                                     Kelompok  V




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut akan lebih nyata setelah terealisasi dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah yang menuntut kemampuan sekolah untuk merencakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mempertanggung jawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.
Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, akan tetapi mencakup berbagai persoalan yang sangat rumit dan kompleks, seperti perencanaa, pendanaan, efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan sistem pendidikan, dan peningkatan kualitas pendidikan juga menuntut manajemen yang baik dan profesional.
Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas perlu adanya pengelolaan secara menyeluruh dan profesional terhadap sumber daya yang ada dalam lembaga pendidikan. Salah satu sumber yang perlu dikelola dengan baik dalam lembaga pendidikan adalah masalah keuangan.
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya. Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola dengan sebaik-baiknya supaya dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara tepat sasaran dan optimal untuk menunjang tujuan pendidikan. 

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:
1.      Jelaskan pengertian penganggaran di lembaga pendidikan!
2.      Bagaimana bentuk-bentuk penyusunan anggaran di lembaga pendidikan?
3.      Apa hubungan budget dengan manajemen?
4.      Apa prinsip-prinsip dalam menyusun anggaran?

C.    Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Mengetahui pengertian penganggaran di lembaga pendidikan
2.      Mengetahui dan memahami bentuk-bentuk penyusunan anggaran di lembaga pendidikan.
3.      Memahami hubungan budget dengan manajemen
4.      Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip dalam penyusunan anggaran.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Penganggaran Di Lembaga Pendidikan.
Untuk mencapai sasaran berbagai kegiatan di bidang pendidikan baik yang diselenggarakan di sekolah maupun luar sekolah sangat tergantung kepada pembiayaan guna membiayai berbagai kegiatan tersebut.[1]
Menurut Nanang Fattah (2000:47) penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran. Sedangkan anggaran merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dengan bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan disuatu lembaga pendidikan dalam kurun waktu tertentu.
Sedangkan menurut Djamaluddin (1977:11) anggaran adalah sejenis rencana yang menggambarkan rangkaian tindakan atau kegiatan dalam bentuk angka-angka dari segi uang untuk jangka waktu tertentu.
Dari pengertian diatas, tampak bahwa penganggaran dan anggaran tidak semata-mata berkaitan dengan uang, namun juga memberi gambaran tentang program kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam anggaran kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan disertai dengan besarnya biaya atau dana yang akan digunakan, sehingga terdapat dua hal yang perlu mendapatkan perhatian besar yaitu besarnya dana untuk membiayai kegiatan yang akan dilaksanakan serta kegiatan yang akan dilaksanakan.[2]
Dapat disimpulkan bahwa anggaran pendidikan adalah rencana keuangan yang akan digunakan untuk suatu kegiatan yang telah disusun untuk jangka waktu tertentu.
B.     Bentuk-bentuk Penyusunan Anggaran di Lembaga Pendidikan.
Anggaran mempunyai fungsi manajemen, baik dalam perencanaan maupun pengawasan. Bentuk-bentuk anggaran sangat menentukan karena tidak semua anggaran dirancang untuk melakukan fungsi manajemen. Di bawah ini akan disajikan bentuk-bentuk desain anggaran pendidikan.
1.      Anggaran Butir Per Butir
Anggaran butir per butir merupakan bentuk anggaran yang paling simpel dan banyak digunakan. Dalam bentuk ini, setiap pengeluaran dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori. Misalnya, gaji, upah, honor menjadi satu kategori atau satu nomor dan pelengkapan, sarana, material dengan nomor yang selanjutnya.
2.      Anggaran Program
Bentuk ini dirancang untuk mengidentifikasi biaya setiap program. Pada anggaran biaya per butir dihitung berdasarkan jenis nomor yang akan dibeli, sedangkan pada anggaran program biaya dihitung berdasarkan jenis programnya. Misalnya, jika dalam anggaran butir per butir disebut gaji guru (nomor 1), sedangkan dalam anggaran laporan disebut gaji untuk perencanaan pengajaran IPA hanyalah salah satu komponen, dan komponen lain yang termasuk program percobaan termasuk alat-alat IPA, bahan-bahan percobaan kimia dan sebagainya menjadi satu paket.


3.      Anggaran Berdasarkan Hasil
Sesuai dengan namanya bentuk anggaran ini menekankan pada hasil bukan pada keterperincian dari suatu alokasi anggaran. Pekerjaan akhir dalam suatu program terpecah dalam bentuk beban kerja dan unit hasil yang dapat diukur. Hasil pengukurannya digunakan dipergunakan untuk menghitung masukan dana dan tenaga yang dipergunakan untuk mencapai suatu program.
4.      Sistem Perencanaan Penyusunan Program Dan Penganggaran
Sistem ini merupakan kerangka kerja dalam perencanaan dengan mengorganisasikan informasi dan menganalisisnya secara sistematis. Dalam sistem ini, tiap-tiap tujuan suatu program dinyatakan dengan jelas, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam proses ini data tentang biaya, keuntungan, kelayakan suatu program disajikan secara lengkap sehingga pengambilan keputusan dapat menentukan pilihan program yang dianggap paling menguntungkan. [3]

C.    Hubungan Budget dengan Manajemen
Manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan (planning), mengadakan pengorganisasian (organizing), mengadakan pengarahan dan pembimbingan (directing), mengadakan pengkoordinasian (coordinating) serta mengadakan pengawasan (controling) terhadap orang-orang dan barang-barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Jika fungsi anggaran dibandingkan dengan fungsi-fungsi manajemen tersebut, nampaklah bahwa anggaran mempunyai kaitan yang sangat erat dengan manajemen. Dengan demikian, anggaran adalah alat manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya.
Hubungan yang lain antara anggaran dengan manajemen adalah dalam membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih atau menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga, metoda metoda produksi, metoda-metoda distribusi, termin penjualan. Dalam kaitan dan hubungan antara anggaran dan management yang sangat erat dalam hal penyusunan perencanaan.
Dalam hal ini anggaran bermanfaat untuk membantu manajemen meneliti, mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kala lain, sebelum merencanakan kegiatan manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih dahulu. Membuat rencana akan menguntungkan semua kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan finansial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan, penjualan, pengembangan produk dan lain sebagainya.[4]

D.    Prinsip-prinsip dalam Penyusunan Anggaran.
Anggaran harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip yang ada. Diantara prinsip-prinsip tersebut
1.    Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam sistem manajemen dan organisasi
2.    Adanya sistem akutansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran.
3.    Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi
4.    Adanya dukungan dan pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling bawah.
Persoalan penting dalam penyusunan anggaran adalah bagaimana memanfaatkan dana secara efektif dan efisien, mengalokasikan dana secara tepat sesuai dengan skala prioritas. Itu sebabnya dalam prosedur peyusunan anggaran memerlukan tahapan-tahapan yang sistematik. Tahapan penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:
1.   Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran
2.    Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa dan barang
3.    Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan finansial
4.    Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan dipergunakan oleh instansi tertentu
5.    Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang
6.    Melakukan revisi usulan anggaran
7.    Persetujuan revisi usulan anggaran
8.    Pengesahan anggaran. [5]


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Anggaran pendidikan adalah rencana keuangan yang akan digunakan untuk suatu kegiatan yang telah disusun untuk jangka waktu tertentu.
Di bawah ini akan disajikan bentuk-bentuk desain anggaran pendidikan.
1.      Anggaran Butir Per Butir
2.      Anggaran Program
3.      Anggaran Berdasarkan Hasil
4.      Sistem Perencanaan Penyusunan Program Dan Penganggaran
Hubungan yang lain antara anggaran dengan manajemen adalah dalam membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih atau menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga, metode-metode produksi, metoda-metoda distribusi, termin penjualan.
Anggaran harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip yang ada. Diantara prinsip-prinsip tersebut:
1.    Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam sistem manajemen dan organisasi
2.    Adanya sistem akutansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran.
3.    Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi
4.    Adanya dukungan dan pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling bawah.



DAFTAR RUJUKAN
Matin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya. t.c; Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 2014.
Suharsaputra, Uhar, Administrasi Pendidikan. t.c; Bandung: PT. Refika Aditama, 2010.
Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Cet. IV; Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 2006.
http://zakia43.blogspot.com/2016/12/ruang-lingkup-anggaran-pengertian.html



[1] Matin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta: PT.  Raja Grafindo Persada, 2014), h. 25.

[2] Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan,(Bandung: PT. Refika Aditama, 2010), h. 264-265.
[3] Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Cet. IV; Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 53-54.
[4] http://zakia43.blogspot.com/2016/12/ruang-lingkup-anggaran-pengertian.html
[5] Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, h. 49-52.

Resah dan Dilema

  Hai, untuk kali ini biarlah jari-jari sibuk mengetikkan namamu kukelabui dengan sebutan "Dia". Entah aku akan memulai dari mana ...