Senin, 17 Juli 2017

Hidup tanpa Sosial Media






HIDUP TANPA SOSIAL MEDIA???
Media sosial adalah sebuah media online ,dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi ,berbagi , dan menciptakan  isi meliputi Blog ,jejaring sosial ,Wiki ,Forum ,dan dunia virtual..
Apa jadinya jika kehidupan kini tidak adalagi sosial media ?! mampukah kita  untuk  move on dari sosial media? Dikalangan masyarakat Indonesia  sendiri hampir seluruh penduduk menggunakan sosial media baik dikalangan tua ,remaja hingga anak-anak .Nah inilah yang menjadi soroton dikalangan netizen mengenai  ancaman pemblokiran / penon-aktifan sosial media diantaranya Facebook dan Youtube ,bahkan sekarang pemblokiran Telegram sendiri telah dilakukan dari beberapa hari yang lalu dan  saat ini masih menjadi bahan perbincangan hangat diantara netizen.
Menkomimfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) ,Rudiantara , mengancam akan menutup media sosial seperti Facebook  ,Youtube ,serta layanan OTT (Over The Top) lainya.Ancaman ini terkait dengan semakin maraknya isu maupun konten  negatif terutama penyebaran berita-berita yang belum jelas kebenarannya atau yang biasa dikenal  berita Hoax.
Rudiantara juga mengaku bahwa kementrianya siap memblokir Facebook maupun media sosial yang aktif digunakan di Indonesia.Menurutnya langkah tersebut perlu dilakukan bila Facebook maupun media sosial lain tak tak bisa diajak bekerja sama,yang  ia maksud kerja sama adalah pemerintah meminta Facebook untuk memblokir suatu akun ,maka Facebook harus menurutinya..
“Bukan hanya akunnya saja yang aksesnya dibatasi tapi juga ,penyelenggaraanya bisa ditutup.Makanya kami minta penyelengaraan media sosial atau OTT pada umumnya untuk bekerja sama memberikan service level”ujar Rudiantara dalam acara sosialisasi MUI (Majelis Ulama Indonesia) terkait Hukum dan Pedoman Bermuamalah melalui Media Sosial di Gedung Komimfo ,senin (5/6)
Itu bukanlah hal harus dipersoalkan mengapa? Karena hanya akun tertentulah yang diminta pemerintah ke pada Facebook untuk dilakukan pemblokiran daripada Facebook benar-benar dinon-akitfkan di Indonesia padahal pengguna Facebook saat ini sudah mencapai tingkat tinggi ,Facebook apk memiliki pengguna yang setia ,apalagi Facebook selalu menghadirkan inovasi baru yang terus berkembang.
Beberapa media sosial yang terkenal atau trend dikalangan remaja atau bisa disebut banyak digunakan diantaranya:
1.BBM
2.Facebook
3.WA (Whatsapp)
4.Twitter
5.Instagram
6.Path
7.Line
8.Google+
9.Skype
10.Youtube (dll)
Jakarta ,komimfo –(Kemenkomimfo) Kementrian Komunikasi dan Informasi mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang .Dari angka tersebut 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial.IKP(Direktur Pelayanan Informasi Internasioal Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik)Selamatta Sembiring mengatakan ,situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook an Twitter .Indonesia menempati peringkat 4 pengguna Facebook terbesar setelah USA ,Brazil ,dan India .Menurut Sembiring ,di era globalisasi ,perkembangangan telekomunikasi dan informatika sudah sangat pesat.Teknologi membuat jarak tak lagi jadi masalah dalam berkomunikasi.Internet tentu saja menjadi salah satu medianya .
“Indonesia menempati peringat ke 5 pengguna Twitter terbesar di dunia .Posisi indonesia hanya kalah dari USA ,Brazil,Jepang ,dan Inggris ,”ujarnya .
Menurut data dari Webershandwick ,perusahaan public relations dan pemberi layanan jasa komunikasi ,untuk wilayah Indonesia ada sekitar 65 juta pengguna Facebook aktif .Sebanyak 33 juta pengguna aktif per harinya ,55 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile dalam pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile per harinya .
Pengguna Twitter berdasarkan dari data PT .Bakrie Telecom ,memiliki 19,5 juta pengguna di Indonesia dari total 500  juta pengguna global .Twitter menjadi salah satu jejaring sosial Paling besar di dunia sehingga mampu meraup keuntungan mencapai USD 145 juta .Produsen di jejaring sosial adalah orang-orang yang telah memproduksi sesuatu ,baik tulisan di Blog ,foto di Instagram,maupun mengupload video di Youtube .Kebanyakan pengguna Twitter di Indonesia adalag konsumen ,yaitu tidak memiliki Blog atau tidak pernah mengupload video di Youtube namun sering update status di Twitter danFacebook .
Jejaring sosial lain yang dikenal di Indonesia adalah Path dengan jumlah pengguna 700.000 di Indonesia .Line sebesar 10 juta pengguna .Google+ 3,4 juta dan Linkedlin 1 juta pengguna .
Nah  informasi diatas memberikan kita gambaran betapa tinggi pengguna sosial media termasuk Facebook ,sangat disayangkan jika ancaman penon-aktifan itu dilakukan.
Apa jadinya kalau semua maupun pengurangan sosial media akan dinon –aktfikan ???
Berikut beberapa pendapat dari kalangan remaja di indonesia diantaranya:
1..“Yah aku sebagai WNI gak setuju , banyak yang berpenghasilan dari sosmed juga.Mau kayak dulu lagi ?! pas kepemipinan yang otoriter ?! kebebasan pers hanya buat pemerintah?! Informasi Cuma buat pemerintah?! Buat apa coba? Informasi kan harus ada buat semua masyarakat ! bukan hanya berkelebat di sekitar pemerintahan !! informasi bisa diakses melalui sosial media termasuk facebook dan youtube serta mesdos lainya. “ujar Mincerianti(17 th) Mahasiswi Kab Bone SulSel
2.”tidak setuju! Terus buat apa smartphone –smartphone canggih beredar di negara Indonesia ? gak ada gunaya juga kan? ngga bisa di apa-apain .Buat apa hp mahal harga selangit Cuma buat modal nelpon sama sms ?Ngga ngerti lagi gimana indonesia kedepannya yang bertebaran di sosmedkan bukan anak alay aja, yang butuh sosmed juga bukan Cuma anak alay aja. “ ujar Chellna 17 th) siswi SMK IT Padang SUMUT.
3.”santai aja ,tanpa sosmed anak alay akan berkurang .Jangan khawatir kita bisa menggunakan  kantor pos jika untuk berkomunikasi seperti hidup di zaman dahulu emang lama dan terlihat ribet kalau kaga mau ribet yaudah kaga usah surat menyurat cukup dirumah jagaiin sendal ,nanti lama-lama bisa move on dari sosmed ,nanti hpnya buat gantungan kunci.”ujar M. Nur Maulana(16 th) siswa SMK Jakarta Barat
4.  Sebenernya gak setuju ,karena dari media sosial pula banyak orang mencari penghasilan atau kehidupan lewat itu , tapi kalo lebih efektifnya seharusnya Pemerintah bisa membuat tindakan agar semua informasi di sosmed bisa disaring dikalangan anak-anak sekarang.Kalo menurut gue sih ,ada dampak baik dan buruknya pengguna sosmed khususnya anak-anak sekolah atau anak yang masih dibawah umur yang terlalu candu gunaiin sosmed , apalagi terlalu banyaknya jangkauan informasi yang tidak sepantasnya disebarkan ke publik seperti konten dewasa yang tidak bisa disaring di sosmed lebih berpengaruh terhadap perkembangan psikologis anak jaman sekarang ”ujar  Sasa (19 th) Mahasiswi  Jakarta
5.”Tidak setujuka di hapuskan sosmed apalagi Youtube, kalau di hapus nda bisa ma nonton drama korea.”Yunika (17 th) watampone
6.”Aku kurang setuju ,karena sosial media juga salah satu kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya dan sosial media ini juga bisa dijadikan alat pembelajaran,dan juga sebgai media komunikasi ,untuk mengetahui informasi-informasi penting tentang sebuah kehidupan ,jadi kalo sosial media akan dinon-aktifkan maka kita akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain,dan juga mendapat informasi teraupdate juga akan lebih sulit.”ujar  Wilda (17th) Siswi  SMK Negeri 6 Jember  Jawa Timur
7.”Kalo berbicara soal setuju atau tidak setuju saya sendiri tidak setuju.Bagi saya kalo berbicara hal positif yah , sebenarnya sosial media sangat bagus untuk menambah teman ,untuk mendapatkan teman ,informasi dan segala bentuk hal positif lainnya .Berbicara hal negatif kadang ada saja oknum atau orang yang tidak bertanggunng jawab menyalahhgunnakan sosmed itu , jika sosmed dihentikan sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi sesuatu hal secara menyeluruh .Tapi akses informasi daerah lain yang mungkin ingin diketahui atau dibutuhkan ,pasti akan susah dicari”ujar Wahyu Rutang       (21 th)  Mahasiswa  , Malili Kab Luwu Timur.
8.”Saya netral ,kalo mau dihapuskan itu urusan pemerintah saya percaya kok tanpa sosmed kita bisa sukses kalo mau bersungguh-sungguh contohnya orang terdahulu kita dan sosmed pun banyak merusak pikiran remaja serta anak dibawah umur bagi yang menyalahkan.”ujar Ahmad Adnan Firqi  (17 th) Siswa, Watampone

Itulah bagian kecil tanggapan masyarakat Indonesia mengenai penon-aktifan sosial media di Indonesia , ada yang setuju dan begtu pula sebaliknya .Kami harap Pemerintah benar-benar mengambil tindakan yang biijaksana dalam hal ini ,dan beberapa pendapat mohon dapat dipertimbangkan lagi jika hal itu benar-benar dilakukan.Dan kami juga meminta agar Facebook mau bekerja sama dengan pemerintah Indonesia .
                                                                                               


                                                                                                    Salam Hangat


                                                                                                        PENULIS

Resah dan Dilema

  Hai, untuk kali ini biarlah jari-jari sibuk mengetikkan namamu kukelabui dengan sebutan "Dia". Entah aku akan memulai dari mana ...