Sabtu, 27 Mei 2017

Deary Senja



DEARY SENJA
Kemilau senjaku berubah ,warnanya tak lagi seperti disaat aku selalu menantikannya dengan bola mataku.Aku duduk menghadap langitku betapa aku tak ingin senjaku berubah .Hembusan angin tak lagi terasa dipori-pori kulitku ,ada apa ini semuanya tak seindah yang kubayangkan lagi.Kucukup terdiam duduk disini ,dipenantian dimana aku selalu menikmati dan menghabiskan soreku ditempat ini pikiranku beralih kepada dia ,ya aku menyebutnya dia karena bahkan untuk menyebut namanya pun dadaku akan terasa sesak bukan karena sakitnya perasaanku tapi kemarahan yang ia luapkan padaku pada malam itu masih saja teringat ,dimana dia meluapkan kecemburuannya padaku ,menurutku cemburu itu wajar tapi tidak usah berlebihan karena itu membuatku muak kepadamu padahal kau juga bukan siapa-siapa dihidupku ,kau hanya orang asing kita berkenalan itu saja ,tak ada hubungan istimewa diantara kita ,jika kau menganggap ini kedekatan itu hanya berlaku untukmu tapi tidak untukku.
Aku cukup disini saja,tak ingin dalam dekapanmu lagi sebagai orang terdekatmu,Hangatmu tak lagi terasa  kasihmu menjelma jadi rasa takut didadaku.Ada apa dengan diriku aku yang dulu bersemangat jika berbincang denganmu kini rasa itu hilang begitu saja entah kemana.Aku berusaha mengembalikan rasaku ,namun tetap saja tak bisa.Aneh kau tak menyadari sikapku yang perlahan berubah ,kau hanya bertanya tentang keadaan sehatku ,kenapa takkau tanyakan juga hatiku.?
Langitku berubah kelabu ,kemilau senja tertutupi awan hitam ,sepertinya memang akan turun hujan ,aku tidak hanya menyukai senja melainkan aku juga pecinta hujan ,tapi kali ini aku tak ingin bercerita hujan maupun senja aku hanya ingin menceritakan dia dan rasaku yang hilang tenggelam entah kemana.
Sejak peristiwa kau melepaskan ikatan yang menurutmu ada diantara kita pada malam itu aku memang sudah menutup diriku untuk kembalimu  ,lantas mengapa kau kembali dengan kata maafmu ,kau tahu aku tak akan tega membebani orang lain dengan kesalahan kau malah memanfaatkan itu untuk kembali masuk dan merusak suasana hatiku.
Hari itu aku membuka maafku untukmu ,Entah apa yang dipikiranku saat itu kalian mungkin  berfikir keledai saja tak akan membiarkan dirinya jatuh kedalam lubang yang sama lantas mengapa aku terlalu bodoh membiarkan dirinya masuk dengan mudahnya hanya untuk membuat perih menghujam jantungku?
Setelah semuanya kembali kau fikir semuanya akan baik-baik saja ? oh tentu tidak ,apakah kau bisa meluruskan sesuatu yang sudah patah ? apakah serpihan hatiku akan kembali kau susun seperti semula? Apakah kau bisa menghapus jejak kemarahanmu pada malam itu? Kau bukan hujan juga bukan air yang bisa menghapus tulisan diatas pasir dengan sekali datangmu,jika kau berfikir seperti itu ,sepertinya memang kau sering menyakiti orang lain bukan aku saja yang pertama.Tetapi tidak untuk hati dan rasaku semuanya hampa berubah menjadi kering dan tandus serta gersang.
Kunantikan diriku menangis tapi tidak jua ,kubahagia itu juga salah.Lantas kenapa aku? Kecewaku tak kunjung juga terlihat ,aku juga tidak berharap kecewa tapi aku orang perasa mengapa kali ini begitu kuat ,mungkinkah aku sudah terlalu sering diperlakukan seperti ini sehingga aku bisa bersikap seolah biasa saja.
Kali ini aku hanya ingin menegaskan bahwa aku tak merasakan apapun ,kecewaku sudah tak berlaku untuk dirimu malam itupun sudah kabur dari ingatanku .Jika kau yakini dirimu bahwa aku baik-baik saja itu salah besar ,tak tahukah kau aku sering menghilang dari pandanganmu? Aku menghilang disetiap kau mencariku ,itu karena aku ingin mencari rasaku yang hilang ,agar nanti aku kembali berpandang denganmu akan kuceritakan semuanya perihal rasaku padamu ,tidak menghindar dan menghilang seperti ini .
Aku juga tidak menyalahkanmu jika malam itu kau begitu marah padaku ,tapi tidak seharusnya kau menghujami diriku dengan kalimat yang tak pantas diucapkan seorang laki-laki sejati yang aku tahu.Pada saat itu juga aku tahu bahwa kau adalah orang yang penuh obsesi ingin memiliki seseorang dengan pemaksaamu dan mencintai seseorang dengan kebutaanmu.
Aku juga tak menyesal pernah berkenalan denganmu bagiku kau seperti ombak tapi akulah karangnya kau tidak bisa menghancurkanku karena aku akan berdiri kokoh dikedua kakiku.Melepasmu juga bukan sesuatuyang harus aku beratkan ,mengapa? Karena aku sudah sering melepas ,oh aku lupa bukan melepas tapi mengikhlaskan seseorang dalam hidup yang terkadang  hanya datang untuk merobohkan.
“kadang kamu harus merasa kehilangan dulu ,jika kamu ingin tahu bagaimana buah penyesalan”
“Aku Cuma punya ketulusan dan itu yang tidak kamu miliki.Aku benci jika akhirnya ketulusan dibalas dengan kecurigaan”
“setelah menyakiti kau lantas meminta maaf ,dan aku memaafkanmu .Namun,ada yang aneh rasaku hilang padamu ,entah kemana ?”

Resah dan Dilema

  Hai, untuk kali ini biarlah jari-jari sibuk mengetikkan namamu kukelabui dengan sebutan "Dia". Entah aku akan memulai dari mana ...