DEARY
SENJA
Kemilau
senjaku berubah ,warnanya tak lagi seperti disaat aku selalu menantikannya
dengan bola mataku.Aku duduk menghadap langitku betapa aku tak ingin senjaku
berubah .Hembusan angin tak lagi terasa dipori-pori kulitku ,ada apa ini
semuanya tak seindah yang kubayangkan lagi.Kucukup terdiam duduk disini
,dipenantian dimana aku selalu menikmati dan menghabiskan soreku ditempat ini
pikiranku beralih kepada dia ,ya aku menyebutnya dia karena bahkan untuk
menyebut namanya pun dadaku akan terasa sesak bukan karena sakitnya perasaanku
tapi kemarahan yang ia luapkan padaku pada malam itu masih saja teringat
,dimana dia meluapkan kecemburuannya padaku ,menurutku cemburu itu wajar tapi
tidak usah berlebihan karena itu membuatku muak kepadamu padahal kau juga bukan
siapa-siapa dihidupku ,kau hanya orang asing kita berkenalan itu saja ,tak ada hubungan
istimewa diantara kita ,jika kau menganggap ini kedekatan itu hanya berlaku
untukmu tapi tidak untukku.
Aku
cukup disini saja,tak ingin dalam dekapanmu lagi sebagai orang terdekatmu,Hangatmu
tak lagi terasa kasihmu menjelma jadi
rasa takut didadaku.Ada apa dengan diriku aku yang dulu bersemangat jika
berbincang denganmu kini rasa itu hilang begitu saja entah kemana.Aku berusaha
mengembalikan rasaku ,namun tetap saja tak bisa.Aneh kau tak menyadari sikapku
yang perlahan berubah ,kau hanya bertanya tentang keadaan sehatku ,kenapa
takkau tanyakan juga hatiku.?
Langitku
berubah kelabu ,kemilau senja tertutupi awan hitam ,sepertinya memang akan
turun hujan ,aku tidak hanya menyukai senja melainkan aku juga pecinta hujan
,tapi kali ini aku tak ingin bercerita hujan maupun senja aku hanya ingin
menceritakan dia dan rasaku yang hilang tenggelam entah kemana.
Sejak
peristiwa kau melepaskan ikatan yang menurutmu ada diantara kita pada malam itu
aku memang sudah menutup diriku untuk kembalimu
,lantas mengapa kau kembali dengan kata maafmu ,kau tahu aku tak akan
tega membebani orang lain dengan kesalahan kau malah memanfaatkan itu untuk
kembali masuk dan merusak suasana hatiku.
Hari itu
aku membuka maafku untukmu ,Entah apa yang dipikiranku saat itu kalian
mungkin berfikir keledai saja tak akan
membiarkan dirinya jatuh kedalam lubang yang sama lantas mengapa aku terlalu
bodoh membiarkan dirinya masuk dengan mudahnya hanya untuk membuat perih
menghujam jantungku?
Setelah
semuanya kembali kau fikir semuanya akan baik-baik saja ? oh tentu tidak
,apakah kau bisa meluruskan sesuatu yang sudah patah ? apakah serpihan hatiku
akan kembali kau susun seperti semula? Apakah kau bisa menghapus jejak
kemarahanmu pada malam itu? Kau bukan hujan juga bukan air yang bisa menghapus
tulisan diatas pasir dengan sekali datangmu,jika kau berfikir seperti itu
,sepertinya memang kau sering menyakiti orang lain bukan aku saja yang
pertama.Tetapi tidak untuk hati dan rasaku semuanya hampa berubah menjadi
kering dan tandus serta gersang.
Kunantikan
diriku menangis tapi tidak jua ,kubahagia itu juga salah.Lantas kenapa aku?
Kecewaku tak kunjung juga terlihat ,aku juga tidak berharap kecewa tapi aku orang
perasa mengapa kali ini begitu kuat ,mungkinkah aku sudah terlalu sering
diperlakukan seperti ini sehingga aku bisa bersikap seolah biasa saja.
Kali ini
aku hanya ingin menegaskan bahwa aku tak merasakan apapun ,kecewaku sudah tak
berlaku untuk dirimu malam itupun sudah kabur dari ingatanku .Jika kau yakini
dirimu bahwa aku baik-baik saja itu salah besar ,tak tahukah kau aku sering
menghilang dari pandanganmu? Aku menghilang disetiap kau mencariku ,itu karena
aku ingin mencari rasaku yang hilang ,agar nanti aku kembali berpandang
denganmu akan kuceritakan semuanya perihal rasaku padamu ,tidak menghindar dan
menghilang seperti ini .
Aku juga
tidak menyalahkanmu jika malam itu kau begitu marah padaku ,tapi tidak
seharusnya kau menghujami diriku dengan kalimat yang tak pantas diucapkan
seorang laki-laki sejati yang aku tahu.Pada saat itu juga aku tahu bahwa kau
adalah orang yang penuh obsesi ingin memiliki seseorang dengan pemaksaamu dan
mencintai seseorang dengan kebutaanmu.
Aku juga
tak menyesal pernah berkenalan denganmu bagiku kau seperti ombak tapi akulah
karangnya kau tidak bisa menghancurkanku karena aku akan berdiri kokoh dikedua
kakiku.Melepasmu juga bukan sesuatuyang harus aku beratkan ,mengapa? Karena aku
sudah sering melepas ,oh aku lupa bukan melepas tapi mengikhlaskan seseorang
dalam hidup yang terkadang hanya datang
untuk merobohkan.
“kadang kamu harus merasa
kehilangan dulu ,jika kamu ingin tahu bagaimana buah penyesalan”
“Aku Cuma punya ketulusan dan itu
yang tidak kamu miliki.Aku benci jika akhirnya ketulusan dibalas dengan
kecurigaan”
“setelah menyakiti kau lantas
meminta maaf ,dan aku memaafkanmu .Namun,ada yang aneh rasaku hilang padamu
,entah kemana ?”