Selasa, 13 Desember 2016

1/2 Hati Merindu


#1/2 hati merindu

Senja dibalik matahari ,secarik kertas pena mulai berputar .Aku menatap sejauh mata memandang ,Langit menampakkan kemilauan indahnya senja .Angin menerbangkan sejuta perasaan rindu yang tak dapat tercurahkan kepadanya
Setiap goresan menjadi saksi bisu
Kenangan terukir kembali menari-nari bersama angan ,bayangan siluet dirinya .Hitam ,bayangan itu hitam ,seperti kisahku dengannya tidak dapat aku gambarkan karena tertutup awan kelabu dan tembok yang tidak dapat aku tembus.
Kini seolah aku berjalan diatas duri
Duri yang akan mencekam tubuhku kapan saja.
Kamu tahu makna disetiap goresan ku ,kamu tahu aku menikmati senja ,kamu tahu aku masih bertahan,kamu tahu aku masih dipenantian itu!!! ,tapi kamu tidak pernah tahu kisah hatiku menangis tersayat rindu,kamu tidak tahu perasaan yang tak pernah berubah seditik pun ,kamu tidak akan pernah tahu sakitnya merindu kepada seseorang yang tak merindukan mu dan juga kamu tidak akan pernah tahu banyak langit yang menginginkan aku menjadi pelanginya memberikan warna dilangitnya setelah hujan ,Tapi aku lebih memilih kelabu ku bersama mu.
Tidak !!! Aku lupa tidak dengan kata "bersama" hanya aku yang merasakannya dan memendam dalam diam dan bisu ku.
Bahkan burung masih berkicau dengan riangnya
Sinar itu masih sama
Kamu dan aku masih berjalan dibawah langit yang sama ,namun untuk mengungkapkan sejuta rindu ,aku tak sanggup, karena akan tetap menjadi pengagum tanpa perlu kamu menyadarinya.(bersambung)
#story1

Resah dan Dilema

  Hai, untuk kali ini biarlah jari-jari sibuk mengetikkan namamu kukelabui dengan sebutan "Dia". Entah aku akan memulai dari mana ...